Budidaya Pir di Polybag


Masa pandemi covid-19 memaksa orang untuk hidup berhemat. Tak terkecuali, pengeluaran untuk kebutuhan nutrisi tubuh seperti buah-buahan menjadi sesuatu yang harus dihemat agar bisa bertahan hidup.

Untuk bisa memenuhi kebutuhan buah-buahan, salah satunya buah pir, Anda tidak harus membelinya di warung atau supermarket. Dengan bercocok tanam atau berkebun di polybag pun bisa menjadi pilihan. Dengan kata lain Anda pun sudah melakukan penghematan pengeluaran.

Penulis mencoba berbagi pengalaman bagaimana melakukan budidaya Pir di polybag. Pir adalah salah satu jenis buah yang sangat digemari masyarakat bukan hanya Indonesia tapi juga dunia. Daging buahnya yang segar dan enak sangat cocok untuk hidangan makanan penutup atau bisa juga untuk dibikin jus dan rujak rumahan menemani waktu luang Anda bersama keluarga. Tanaman buah pir memiliki usia panen yang cukup lama yaitu diatas 1 tahun. Jadi Anda harus bersabar jika ingin budidaya buah yang satu ini.

Untuk budidaya pir sendiri, tergantung tujuan utama Anda melakukan budidaya tanaman buah tersebut. Apakah budidaya pir untuk dijual kembali hasil panennya atau untuk dikonsumsi sendiri. 

Disini penulis akan mengulas budidaya pir untuk dikonsumsi rumah tangga sendiri. Nah, ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan sebelum melakukan budidaya pir seperti polybag ukuran 10x10cm, media tanam, benih pir, pupuk NPK atau PMLT, perawatan, dan pemanenan.

Polybag ukuran 10x10cm biasanya bisa Anda dapatkan di toko pertanian atau tanaman hias. Harganya sangat murah sekitar IDR10.000 per paket (isi 30 polybag). Bahan polybag terbuat dari plastik tebal berwarna hitam. Meski demikian, polybag alternatif bisa Anda gunakan seperti bungkusan minyak goreng bekas, dan bungkusan kopi kapal api bekas. Namun polybag alternatif ini hanya cocok untuk tanaman pir yang masih kecil.

Media tanam merupakan campuran tanah subur, pupuk kompos, dan sekam bakar yang sudah jadi satu dan siap digunakan. Harga media tanam ini adalah IDR15.000 per karung. Media tanam dapat Anda peroleh di toko pertanian atau tanaman hias.

Benih pir bisa Anda dapatkan di toko pertanian konvensional dan online. Disamping itu, benih pir bisa juga Anda ambil langsung bijinya dari buah pir yang dijual di toko buah. Harga benih siap semai adalah IDR25.000 per bungkus isi 50 biji benih. Sementara harga buah pir IDR50.000 per kilogram. Di sini penulis mencoba melakukan penyemaian dari buah pir langsung. Setelah benih pir Anda dapatkan, simpan di ruangan bersuhu dingin, karena buah ini hidup dan tumbuh di daerah bercuaca dingin hingga sedang. Tunggu sekitar 1-2 bulan maka biji pir akan berkecambah. Pada saat sudah berkecambah, Anda bisa pindahkan ke tempat bersuhu normal hingga tumbuh 2 helai daun. Setelah itu bisa dipindahkan ke polybag ukuran 10x10 cm. Selang beberapa bulan bila tanaman pir tumbuh subur dan normal segera pindahkan ke polybag yang lebih besar disesuaikan dengan ukuran tanaman. Paling besar ukuran polybag adalah 50x50 cm.

Pemupukan dengan Pupuk NPK atau PMLT bisa menjadi pilihan agar tanaman buah pir makin subur baik batang, daun maupun buah. Harga pupuk per bungkus adalah IDR6.000 untuk NPK dan IDR37.500 untuk PMLT 5 kg. Pupuk NPK merupakan gabungan unsur Nitrogen, Posfor dan Kalium. Sedangkan, PMLT (Pupuk Majemuk Lengkap Tablet) merupakan pupuk paling lengkap unsur hara mikro dan makronya. Waktu pemupukan dan jumlah kuantitas pupuk perlu diperhatikan biar optimal hasil panennya. Pemupukan bisa dilakukan setelah tanaman pir mulai menunjukan banyak daun kecil di usia sekitar 1 bulan sejak dipindah ke polybag. Selanjutnya lakukan pemupukan sebulan sekali. Untuk takaran pupuk adalah sejumput jari telunjuk untuk NPK atau 1 butir PMLT jenis 10 gram. Letak menaruh pupuk pun harus agak jauh dari batang pokok sekitar 5-10 cm, agar lebih meresap tepat ke arah akar di bawah dan biar batang pokok tidak terluka kena pupuk. Disamping kedua pupuk tersebut, ada pilihan pupuk organik cair (POC) yang bisa Anda bikin sendiri dengan cara mencampur air bekas perasan beras dan air kurasan kolam ikan (kolam drum plastik atau kolam sawah).

Perawatan tanaman pir harus dilakukan. Salah satu bentuk perawatan adalah penyiraman, pemangkasan, dan pembersihan hama. Jangan lupa bahwa buah pir adalah tanaman yang tumbuh di suhu dingin hingga sedang, jadi taruhlah tanaman pir di tempat yang sejuk. Untuk penyiraman bisa dilakukan 1 kali sehari. Pemangkasan bisa dilakukan agar cabang tidak terlalu banyak. Dan pembersihan hama bisa dilakukan dengan rutin memeriksa tanaman dari serangan hama belalang, serangga, dan kutu putih. Cara membersihkan bisa langsung pakai tangan dan dilap dengan air bersih.

Pemanenan pir sudah bisa dilakukan pada saat usia 15 - 18 bulan sejak masa tanam di polybag. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada saat buah pir berwarna kuning. Selamat bercocok tanam ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan GoFood, GoMart, GoShop dan GoMall

Ada 317 Juta Rekening pada 1.871 Bank Dijamin LPS

Bukti Kepemilikan Kendaraan Alat Berat