Blogger Vs Vlogger


Vlogger adalah sebuah profesi bagi seseorang yang berkecimpung di dunia pembuatan konten kreator video berbagi YouTube. Sedangkan Blogger adalah sebuah profesi bagi seseorang yang berkecimpung di dunia tulis menulis kemudian membagikannya melalui media internet berupa blog. 

Sejak awal kemunculan blog, profesi blogger sangat digemari para pecinta jurnalistik. Disamping menyalurkan hobi menulis juga dapat mendatangkan penghasilan melalui Google Adsense. Sama halnya dengan Blogger, seorang Vlogger di satu sisi bisa mengekspresikan dirinya melalui sebuah video dan di sisi lain mendapatkan penghasilan dari Google Adsense. 

Beberapa tahun belakangan ini profesi Blogger hampir tenggelam oleh keberadaan Vlogger. Dari sisi pendapatan, profesi seorang Vlogger lebih menjanjikan daripada seorang Blogger. Lihat saja banyak artis kenamaan Indonesia yang beralih profesi menjadi seorang YouTuber (Vlogger). Disamping mudah menarik jumlah subscriber, artis juga lebih familiar dengan dunia kamera sehingga lebih cepat melejit daripada seorang Youtuber amatiran. 

Sebut saja YouTuber Indonesia seperti Rans Entertainment, Baim Paula Channel, Ria Ricil Official, Fitra Eri, Panji Petualang, Alip Bata, dan masih banyak lagi. Belum lagi YouTuber luar negeri seperti Paul Loghan, PwiDiePie, Mr Beast, dan lain-lain. Mereka memiliki penghasilan dari Google Adsense dan iklan endorse sampai miliaran rupiah per bulan. Segampang itukah seorang Blogger bisa menyamai penghasilan seorang Vlogger? 

Sementara penghasilan seorang Blogger hanyak mencapai jutaan rupiah per bulan. Sebut saja Blogger Indonesia yang dulu sempat berjaya namun sekarang hampir tenggelam seperti mbak Lidya (Pendiri Forum Indonesian Adsense Publisher Discussion), Iwan Banaran, Dian Umbara, dan masih banyak lagi. Tidak banyak Blogger Indonesia yang terkenal di layar kaca, mungkin mereka lebih dikenal lewat tulisan-tulisannya di dunia blog maya. Sementara blogger luar negeri yang terkenal adalah Gina Lifehacker, yang mana penghasilannya mencapai ratusan juta rupiah per bulan atau miliaran rupiah dalam setahun. 

Namun dari sisi kuantitas konten, jelas lebih banyak tulisan Blogger daripada konten video Vlogger di internet. Coba cek saja di mesin pencarian Google dan Bing, maka banyak muncul tulisan-tulisan blogger daripada video vlogger. Sebagian Blogger memang lebih mengutamakan sharing informasi daripada mencari penghasilan. 

Untuk Vlogger, semakin banyak konten video dan jumlah subscriber maka makin meningkat jumlah penghasilan bulanannya. Sedangkan Blogger semakin banyak jumlah visitor dan semakin sering memposting tulisan di blog maka semakin tinggi penghasilannya dari blog. Hanya saja tetap masih tinggi penghasilan seorang YouTuber (Vlogger) daripada seorang Blogger. 

Nah tinggal dari sisi mana Anda melihat, lebih berjaya Vlogger atau Blogger?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan GoFood, GoMart, GoShop dan GoMall

Gambar
Gojek sebagai platform aplikasi online untuk berbagai macam kebutuhan sudah menjadi perusahaan Decacorn pertama Indonesia dengan valuasi pasar mencapai USD10 miliar. Dengan bisnis inti di bidang transportasi online, sekarang ekspansi bisnis Gojek sudah meluas ke berbagai bidang usaha seperti pesan-antar makanan, belanja online, bayar berbagai macam tagihan dan iuran, layanan antar barang, layanan kesehatan dan masih banyak lagi. Hingga saat ini, platform aplikasi Gojek sudah diunduh lebih dari 50 juta kali dan sudah beroperasi di beberapa negara seperti Indonesia, Vietnam, dan Thailand. Pada layanan bisnis Gojek terdapat banyak varian layanan seperti GoFood, GoMart, GoShop, dan GoMall. Secara istilah layanan tersebut memiliki sejumlah kemiripan, lantas apa perbedaan GoFood, GoMart, GoShop, dan GoMall? Berikut ulasannya. GoFood adalah salah satu layanan bisnis Gojek di bidang pesan-antar makanan. Sudah ribuan toko merchant yang bergabung menjadi mitra GoFood. Manfaat menjadi mitra
Baca selengkapnya

Ada 317 Juta Rekening pada 1.871 Bank Dijamin LPS

Gambar
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah lembaga yang berwenang memberi penjaminan atas simpanan nasabah di bank yang berada di wilayah negara Indonesia. Sebagai lembaga resolusi dan likuidasi bank, LPS bertugas menyelesaikan masalah di suatu bank sampai tuntas. Jumlah dana simpanan masyarakat yang dijamin LPS per rekening nasabah per bank adalah IDR2 miliar untuk bank umum dan IDR100 juta untuk BPR. Jumlah bank peserta penjaminan oleh LPS pada tahun 2019 mencapai 101 Bank Umum, 14 Bank Umum Syariah, 1.589 BPR dan 167 BPR Syariah. Jika ditotal ada 1.871 bank yang dijamin LPS. Sudah barang pasti jika simpanan masing-masing nasabah di bank berbeda-beda jumlah nominalnya. Sejak beroperasi, LPS sudah melikuidasi 102 bank, salah satunya bank umum. Dari sisi profil keuangan, LPS yang merupakan anggota Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) tersebut memiliki aset sebesar IDR120 triliun, total Pendapatan IDR20 triliun, dan total Beban IDR2 triliun pada tahun 2019. Dalam kondisi keuangan
Baca selengkapnya

Bukti Kepemilikan Kendaraan Alat Berat

Gambar
Pada umumnya surat tanda bukti kepemilikan kendaraan roda dua dan roda empat adalah Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Selain BPKB, kendaraan bermotor juga dilengkapi dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Dengan begitu, kendaraan bermotor wajib diregistrasi dan membayar pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor. Lalu, bagaimana dengan kendaraan alat berat apakah juga memiliki BPKB dan STNK? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, coba lihat jenis kendaraan alat berat apakah bisa melintas di jalan raya umum? Jika tidak bisa, maka kendaraan alat berat tersebut mendapat perlakuan khusus karena diperuntukan hanya untuk keperluan khusus saja seperti mengeruk tanah, membongkar bangunan, memindahkan barang, mengebor dan lain-lain. Kendaraan alat berat yang dikenal luas adalah crane , mesin gilas (stoomwaltz), excavator, dump truck, wheel loader, bulldozer, tractor, dan forklift tidak diharuskan mengikuti uji tipe dan registrasi karena memang tidak diperuntukan
Baca selengkapnya